Definisi Salah Nalar
Salah nalar merupakan Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat. Dalam proses berpikir sering sekali kita keliru menafsirkan atau menarik kesimpulan, kekeliruan ini dapat terjadi karena faktor emosional, kecerobohan, atau ketidaktahuan.
Contoh salah nalar :
Emilia, seorang alumni STIE Serelo Lahat, dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Oleh sebab itu, Halimah seorang alumni STIE Serelo Lahat, tentu dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik
Macam-macam Salah Nalar
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang tepat pada sasarannya, oleh karena itu dalam berkomunikasi perlu kita perhatikan kalimat dalam berbahasa Indonesia secara cermat. Sehingga salah nalar dapat terminimalisasikan.
Ada beberapa macam salah nalar, yakni sebagai berikut :
a.Deduksi yang salah
Simpulan dari suatusilogisme dengan diawalipremis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.
Contoh dari Deduksi yang salah :
-Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
b.Generalisasi Terlalu Luas
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premisyang mendukung generalisasitidak seimbang dengan besarnya generalisasi tersebut sehingga kesimpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh Generalisasi Terlalu Luas :
-Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
-Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
c.Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif :
-Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.
-Petani harus bersekolah supaya terampil.
d.Penyebab yang Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
Contoh Penyebab yang Salah Nalar :
-Hendra mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.
-Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
e.Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh Analogi yang Salah
-Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
-Pada hari senin Patriana kuliah mengendarai sepeda motor. Pada hari selasa Patriana kuliah juga mengendarai sepeda motor. Pada hari rabu patriana kuliah pasti mengendarai sepeda motor.
-Rektor harus memimpin universitas seperti jenderal memimpin divisi.
f.Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.
Contoh Argumentasi Bidik Orang :
-Kusdi kesulitan membuat tugas makalah bahasa Indonesia karena tidak mempunyai materi bahasa Indonesia.
-Deliana tidak bias menikah lagi karena ia sudah janda.
g.Meniru-niru yang Sudah Ada
Salah nalar jenis ini berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan kalau orang lain melakukan hal itu.
Contoh Meniru-niru yang Sudah Ada :
-Kita bisa melakukan korupsi karena pejabat pemerintah melakukannya.
-Saat Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia Slamet mencotek, karena pada mata kuliah Statistik Fitriawati juga mencontek.
h.Penyamarataan Para Ahli
Salah nalar ini disebabkan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan pandangan yang sama. Hal ini akan mengakibatkan kekeliruan mengambil kesimpulan.
Contoh Penyamarataan Para Ahli :
-Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia adalah Diska, Sarjanah Ekonomi.
-Sarifah pandai membuat kue, ia adalah lulusan SMEA.
Salah Nalar dalam Komunikasi
Salah satu penyampaian komunikasi adalah berita, baik itu dari media elektronik, ataupun dari media massa. Penyampaian berita yang dsampaikan sering sekali terjadi kesalahan dalam berpikir, sehingga dapat mengakibatkan kesalahan dalam penalaran/nalar bagi penerima berita.
Kekurangcermatan seseorang atau jurnalis dalam melihat hubungan logis antara satu fakta dengan fakta lain dalam konteks hubungan sebab-akibat, dan kekurangcermatan itu kemudian dituangkan dalam teks berita, bisa menyesatkan “logika” pembaca atau pemirsa. Ketika pembaca atau pemirsa menganggap teks yang dihasilkan jurnalis itu sebagai sebuah kebenaran, maka kesesatan logika pun jadi dianggap benar.
Fakta berupa pernyataan yang mengandung salah nalar atau sesat logika memang bisa saja berasal dari narasumber. Bisa saja narasumber sengaja untuk kepentingan tertentu, atau tak sengaja karena sebab tertentu. Namun, bukan berarti jurnalis bisa begitu saja meloloskannya menjadi fakta dalam teks berita. Bahkan, pada tahap awal, jurnalis seharusnya langsung mempersoalkan pernyataan yang salah nalar itu kepada narasumber.
Sebagai contoh pernyataan salah nalar muncul di dua media cetak, Kedaulatan Rakyat (24/3/09, hal 24) danKoran Tempo (25/3/09, hal B3) :
-Pada Kedaulatan Rakyat, salah nalar muncul di alinea ke-5 berita berjudul Golput Rugikan Proses Demokrasi. Berita ini memuat pernyataan dua pimpinan partai politik tentang golput pada saat keduanya kampanye, yaitu Yusril Ihza Mahendra (Ketua Majelis Syuro Partai Kebangkitan Bangsa) dan MS Kaban (Ketua Umum Partai Bulan Bintang).
Alinea ke-5 berita tersebut, yang hanya terdiri atas tiga kalimat (dua kalimat tak langsung dan satu kalimat langsung berupa kutipan), memuat pernyataan MS Kaban tentang golput. Alinea selanjutnya berisi topik lain yaitu tentang panwaslu.
Alinea ke-5 ditulis demikian:
Hal senada diungkapkan Ketua Umum PBB, MS Kaban. Menurut Kaban, golput merupakan tindakan orang yang tidak bertanggungjawab. “Sebab kita saat ini sedang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujarnya.
-Pada Koran Tempo salah nalar muncul pada berita tentang kelangkaan pupuk. Persoalan salah nalar mulai di judul hingga di tubuh berita. Judul berita suratkabar ini demikian:Pupuk Langka karena Petani Belum Ikut Kelompok Tani.
Pada lead (memimpin), salah nalar di judul dipertegas.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah Aris Budiono menyatakan kelangkaan atau kesulitan petani dalam memperoleh pupuk pada musim tanam kedua tahun ini disebabkan masih banyak petani yang belum masuk kelompok tani.
Jadi, maksud dari penalaran adalah untuk menemukan kebenaran. Dan Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi :
·Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
·Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
·penyebab salah nalar
·Penulis: Ashadi Siregar dkk
I. Memberitakan Peristiwa, Untuk Apa?
Berita merupakan rekonstruksi tertulis dari peristiwa yang terjadi. Peristiwa perlu diberitakan paling tidak karena dua alasan, yaitu untuk memenuhi tujuan politik keredaksian suatu media massa atau memenuhi kebutuhan pembaca.
Tujuan politik suatu media massa diantaranya tujuan ekonomis, yaitu tercapainya oplah penjualan tinggi, dan tujuan ideologis, yaitu untuk mempengaruhi dan membujuk pembaca agar berbuat serta bersikap sesuai dengan tujuan ideologis yang hendak dicapai.
Dari sisi pembaca, alasan memberitakan suatu peristiwa terletak dalam sikap manusia yang selalu ingin memperbaiki dan meningkatkan harkat kehidupannya. Dalam upaya itu, manusia selalu ingin mencari informasi agar ia dapat mengetahui apa yang harus ia lakukan serta bagaimana melakukannya.
Kedua hal di atas merupakan latar belakang untuk apa berita ditulis, yaitu memenuhi kepentingan pembaca dan kepentingan media massa dalam mencapai tujuan masing-masing. Adanya kepentingan yang melatarbelakangi penulisan berita membuat wartawan selalu memilih peristiwa yang diberitakan. Peristiwa hanya pantas diberitakan apabila mengandung nilai informative bagi pembaca dan sesuai dengan tujuan media massa. Oleh karenanya wartawan juga harus tahu segmentasi dan karakteristik dari pembaca media massa tempat ia bekerja.
Mengenali Karakteristik Pembaca
Surat kabar atau majalah berita diterbitkan berdasarkan kebutuhan informasi pembacanya. Oleh karena itu berita yang dimuat harus cocok dengan pembacanya (penting atau menarik). Dengan demikian, apa yang diberitakan dan bagaimana berita itu ditulis agar bermanfaat sekaligus mudah dipahami pembaca menjadi pertimbangan dasar dalam menulis berita. Konsekuensinya, apa yang diberitakan dan bagaimana berita itu ditulis hanya dapat diketahui setelah mengenali siapa pembaca yang dituju.
Mengenali siapa pembaca berarti mengenali latar belakang pembaca, apa kecenderungan mereka dalam menggunakan informasi yang diperoleh lewat pemberitaan surat kabar. Secara umum, latar belakang pembaca dapat dikenali berdasarkan tiga aspek yaitu aspek geografis, aspek sosiografis, dan aspek psikografis.
1. Aspek Geografis : Pembaca terbesar surat kabar berada di sekitar lokasi di mana surat kabar itu diterbitkan. Kondisi social-budaya setempat berpengaruh terhadap karakter setiap orang yang beriam dalam jangka waktu di tempat tersebut.
2. Aspek Sosiografis : Perbedaan status sosial (berkaitan erat dengan tingkat kemampuan ekonomi) berpengaruh terhadap tingkat kebutuhan informasi. Orang yang berada pada lapisan masyarakat dengan tingkat kemampuan ekonomi tinggi, yang otomatis memiliki akses dan kekuasaan di bidang tertentu, maka ia akan membutuhkan informasi yang lebih mengenai hal-hal yang berguna untuk mempertahankan kekuasaan dan kepemilikannya tersebut.
3. Aspek Psikografis : Latar belakang budaya berpengaruh terhadap minat baca dan minat terhadap informasi. Latar belakang budaya juga berperan dalam pembentukan citarasa pembaca terhadap informasi.
Sumber :
this HTML class. Value is http://googlewebligh
Kamis, 24 Desember 2015
Biografi Ibu RA Kartini
Tokoh wanita satu ini sangat terkenal di Indonesia. Dialah Raden Ajeng Kartini atau dikenal sebagai R.A Kartini, beliau dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional yang dikenal gigih memperjuangkan emansipasi wanita kala ia hidup. Mengenai Biografi dan Profil R.A Kartini, beliau sendiri lahir pada tanggal 21 April tahun 1879 di Kota Jepara, Hari kelahirannya itu kemudian diperingati sebagai Hari Kartini untuk menghormati jasa-jasanya pada bangsa Indonesia. Kartini lahir ditengah-tengah keluarga bangsawan. Ayahnya bernama R.M. Sosroningrat, putra dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV, seorang bangsawan yang menjabat bupati jepara, yang merupakan kakek dari R.A Kartini. R.M. Sosroningrat merupakan orang yang terpandang sebab posisinya kala itu sebagai bupati Jepara kala Kartini lahir. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, beliau ini merupakan anak seorang kiai atau guru agama di Telukawur, Kota Jepara. Menurut sejarah, Kartini merupakan keturunan dari Sri Sultan Hamengkubuwono VI, bahkan ada yang mengatakan bahwa garis keturunan ayahnya berasal dari kerajaan Majapahit.
Ibu R.A Kartini yaitu M.A. Ngasirah sendiri bukan keturunan bangsawan, melainkan hanya rakyat biasa saja, oleh karena itu peraturan kolonial Belanda ketika itu mengharuskan seorang Bupati harus menikah dengan bangsawan juga, hingga akhirnya ayah Kartini kemudian mempersunting seorang wanita bernama Raden Adjeng Woerjan yang merupakan seorang bangsawan keturunan langsung dari Raja Madura ketika itu.
R.A Kartini Bersama Saudara-SaudaranyaR.A Kartini sendiri memiliki saudara berjumlah 11 orang yang terdiri dari saudara kandung dan saudara tiri. Beliau sendiri merupakan anak kelima, namun ia merupakan anak perempuan tertua dari 11 bersaudara. Sebagai seorang bangsawan, R.A Kartini juga berhak memperoleh pendidikan, Ayahnya kemudian menyekolahkan Kartini kecil di ELS (Europese Lagere School). Disinilah Kartini kemudian belajar Bahasa Belanda dan bersekolah disana hingga ia berusia 12 tahun sebab ketika itu menurut kebiasaan ketika itu, anak perempuan harus tinggal dirumah untuk 'dipingit'.
Pemikiran-Pemikiran R.A Kartini Tentang Emansipasi Wanita
Meskipun berada di rumah, R.A Kartini aktif dalam melakukan korespondensi atau surat-menyurat dengan temannya yang berada di Belanda sebab beliau juga fasih dalam berbahasa Belanda. Dari sinilah kemudian, Kartini mulai tertarik dengan pola pikir perempuan Eropa yang ia baca dari surat kabar, majalah serta buku-buku yang ia baca, hingga kemudian ia mulai berpikir untuk berusaha memajukan perempuan pribumi sebab dalam pikirannya kedudukan wanita pribumi masih tertinggal jauh atau memiliki status sosial yang cukup rendah kala itu.
R.A Kartini banyak membaca surat kabar atau majalah-majalah kebudayaan eropa yang menjadi langganannya yang berbahasa belanda, di usiannya yang ke 20, ia bahkan banyak membaca buku-buku karya Louis Coperus yang berjudul De Stille Kraacht, karya Van Eeden, Augusta de Witt serta berbagai roman-roman beraliran feminis yang kesemuanya berbahasa belanda, selain itu ia juga membaca buku karya Multatuli yang berjudul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta.
Ketertarikannya dalam membaca kemudian membuat beliau memiliki pengetahuan yang cukup luas soal ilmu pengetahuan dan kebudayaan, R.A Kartini memberi perhatian khusus pada masalah emansipasi wanita melihat perbandingan antara wanita eropa dan wanita pribumi. Selain itu ia juga menaruh perhatian pada masalah sosial yang terjadi menurutnya, seorang wanita perlu memperoleh persamaan, kebebasan, otonomi serta kesetaraan hukum.
Surat-surat yang kartini tulis lebih banyak berupa keluhan-keluhan mengenai kondisi wanita pribumi dimana ia melihat contoh kebudayaan jawa yang ketika itu lebih banyak menghambat kemajuan dari perempuan pribumi ketika itu. Ia juga mengungkapkan dalam tulisannya bahwa ada banyak kendala yang dihadapi perempuan pribumi khususnya di Jawa agar bisa lebih maju. Kartini menuliskan penderitaan perempuan di jawa seperti harus dipingit, tidak bebas dalam menuntuk ilmu atau belajar, serta adanya adat yang mengekang kebebasan perempuan.
Cita-cita luhur R.A Kartini adalah ia ingin melihat perempuan pribumi dapat menuntut ilmu dan belajar seperti sekarang ini. Gagasan-gagasan baru mengenai emansipasi atau persamaan hak wanita pribumi olah Kartini, dianggap sebagai hal baru yang dapat merubah pandangan masyarakat. Selain itu, tulisan-tulisan Kartini juga berisi tentang yaitu makna Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan, peri kemanusiaan dan juga Nasionalisme. Kartini juga menyinggung tentang agama, misalnya ia mempertanyakan mengapa laki-laki dapat berpoligami, dan mengapa mengapa kitab suci itu harus dibaca dan dihafal tanpa perlu kewajiban untuk memahaminya.
Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu - (R.A Kartini)."
Teman wanita Belanda nya Rosa Abendanon, dan Estelle
Advertisement
"Stella" Zeehandelaar juga mendukung pemikiran-pemikiran yang diungkapkan oleh R.A Kartini. Sejarah mengatakan bahwa Kartini diizinkan oleh ayahnya untuk menjadi seorang guru sesuai dengan cita-cita namun ia dilarang untuk melanjutkan studinya untuk belajar di Batavia ataupun ke Negeri Belanda.
Hingga pada akhirnya, ia tidak dapat melanjutanya cita-citanya baik belajar menjadi guru di Batavia atau pun kuliah di negeri Belanda meskipun ketika itu ia menerima beasiswa untuk belajar kesana sebab pahun 1903 pada saat R.A Kartini berusia sekitar 24 tahun, ia dinikahkan dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang merupakan seorang bangsawan juga sebagai bupati Rembang yang telah memiliki istri tiga. Meskipun begitu, suami R.A Kartini memahami apa yang menjadi keinginan R.A KArtini sehingga ia kemudian diberi kebebasan untuk mendirikan sekolah wanita pertama yang berdiri disebalah kantor pemerintahan kabupaten Rembang yang kemudian dikenal sebagai Gedung Pramuka.
Pernikahan R.A Kartini Hingga Wafatnya
Dari pernikahannya dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, R.A Kartini kemudian melahirkan anak bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13 November 1904, Namun miris, beberapa hari kemudian setelah melahirkan anaknya yang pertama, R.A Kartini kemudian wafat pada tanggal 17 September 1904 diusianya yang masih sangat muda yaitu 24 tahun. Beliau kemudian dikebumikan di Desa Bulu, Kabupaten Rembang.
Berkat perjuangannya kemudian pada tahun 1912, berdirilah Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang kemudian meluas ke Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon serta daerah lainnya. Sekolah tersebut kemudian diberi nama "Sekolah Kartini" untuk menghormati jasa-jasanya. Yayasan Kartini ini keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis di era kolonial Belanda.
Terbitnya Buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'
Buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'Sepeninggal R.A Kartini, kemudian seorang pria belanda bernama J.H. Abendanon mulai mengumpulkan surat-surat yang pernah ditulis oleh R.A Kartini ketika ia aktif melakukan korespondensi dengan teman-temannya yang berada di Eropa ketika itu. Dari situ kemudian disusunlah buku yang awalnya berjudul 'Door Duisternis tot Licht' yang kemudian diterjemahkan dengan judul Dari Kegelapan Menuju Cahaya yang terbit pada tahun 1911. Buku tersebut dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan kelima terdapat surat-surat yang ditulis oleh Kartini. Pemikiran-meikiran yang diungkapkan oleh Kartini kemudian banyak menarik perhatian masyarakat ketika itu terutama kaum Belanda sebab yang menulis surat-surat tersebut adalah wanita pribumi. Pemikirannya banyak mengubah pola pikir masyarakat belanda terhadap wanita pribumi ketika itu. Tulisan-tulisannya juga menjadi inspirasi bagi para tokoh-tokoh Indonesia kala itu seperti W.R Soepratman yang kemudian menbuat lagu yang berjudul 'Ibu Kita Kartini'.
Presiden Soekarno sendiri kala itu mengeluarkan instruksi berupa Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, pada tanggal 2 Mei 1964, yang berisi penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Soekarno juga menetapkan hari lahir Kartini, yakni pada tanggal 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini sampai sekarang ini.
Munculnya Perdebatan Surat-Surat Yang Ditulis Oleh Kartini.
Banyak perdebatan serta kontrovesi mengenai surat-surat yang ditulis oleh Kartini, sebab hingga saat ini sebagian besar naskah asli surat Kartini tak diketahui keberadaannya. jejak keturunan J.H. Abendanon pun sulit untuk dilacak oleh Pemerintah Belanda. Banyak kalangan yang meragukan kebenaran dari surat-surat Kartini. Ada yang menduga bahwa J.H. Abendanon, melakukan rekayasa surat-surat Kartini. Kecurigaan ini didasarkan pada buku Kartini yang terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda ketika itu, dimana J.H Abendanon sendiri termasuk yang memiliki kepentingan dan mendukung pelaksanaan politik etis.
Selain itu penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga banyak diperdebatkan. Pihak yang tidak begitu menyetujui, mengusulkan agar tidak hanya merayakan Hari Kartini saja, namun merayakannya bersama dengan hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember. Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih, sebab masih ada pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat perjuangannya dengan Kartini seperti Dewi Sartika, Cut Nyak Dhien, Martha Christina Tiahahu, dan lain-lain. Menurut sebagian kalangan, wilayah perjuangan Kartini itu hanya di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah mengangkat senjata melawan penjajah kolonial.
Buku-Buku R.A Kartini
*Habis Gelap Terbitlah Terang
*Surat-surat Kartini,
*Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya
*Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904Panggil Aku Kartini SajaKartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminyaAku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903
Ibu R.A Kartini yaitu M.A. Ngasirah sendiri bukan keturunan bangsawan, melainkan hanya rakyat biasa saja, oleh karena itu peraturan kolonial Belanda ketika itu mengharuskan seorang Bupati harus menikah dengan bangsawan juga, hingga akhirnya ayah Kartini kemudian mempersunting seorang wanita bernama Raden Adjeng Woerjan yang merupakan seorang bangsawan keturunan langsung dari Raja Madura ketika itu.
R.A Kartini Bersama Saudara-SaudaranyaR.A Kartini sendiri memiliki saudara berjumlah 11 orang yang terdiri dari saudara kandung dan saudara tiri. Beliau sendiri merupakan anak kelima, namun ia merupakan anak perempuan tertua dari 11 bersaudara. Sebagai seorang bangsawan, R.A Kartini juga berhak memperoleh pendidikan, Ayahnya kemudian menyekolahkan Kartini kecil di ELS (Europese Lagere School). Disinilah Kartini kemudian belajar Bahasa Belanda dan bersekolah disana hingga ia berusia 12 tahun sebab ketika itu menurut kebiasaan ketika itu, anak perempuan harus tinggal dirumah untuk 'dipingit'.
Pemikiran-Pemikiran R.A Kartini Tentang Emansipasi Wanita
Meskipun berada di rumah, R.A Kartini aktif dalam melakukan korespondensi atau surat-menyurat dengan temannya yang berada di Belanda sebab beliau juga fasih dalam berbahasa Belanda. Dari sinilah kemudian, Kartini mulai tertarik dengan pola pikir perempuan Eropa yang ia baca dari surat kabar, majalah serta buku-buku yang ia baca, hingga kemudian ia mulai berpikir untuk berusaha memajukan perempuan pribumi sebab dalam pikirannya kedudukan wanita pribumi masih tertinggal jauh atau memiliki status sosial yang cukup rendah kala itu.
R.A Kartini banyak membaca surat kabar atau majalah-majalah kebudayaan eropa yang menjadi langganannya yang berbahasa belanda, di usiannya yang ke 20, ia bahkan banyak membaca buku-buku karya Louis Coperus yang berjudul De Stille Kraacht, karya Van Eeden, Augusta de Witt serta berbagai roman-roman beraliran feminis yang kesemuanya berbahasa belanda, selain itu ia juga membaca buku karya Multatuli yang berjudul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta.
Ketertarikannya dalam membaca kemudian membuat beliau memiliki pengetahuan yang cukup luas soal ilmu pengetahuan dan kebudayaan, R.A Kartini memberi perhatian khusus pada masalah emansipasi wanita melihat perbandingan antara wanita eropa dan wanita pribumi. Selain itu ia juga menaruh perhatian pada masalah sosial yang terjadi menurutnya, seorang wanita perlu memperoleh persamaan, kebebasan, otonomi serta kesetaraan hukum.
Surat-surat yang kartini tulis lebih banyak berupa keluhan-keluhan mengenai kondisi wanita pribumi dimana ia melihat contoh kebudayaan jawa yang ketika itu lebih banyak menghambat kemajuan dari perempuan pribumi ketika itu. Ia juga mengungkapkan dalam tulisannya bahwa ada banyak kendala yang dihadapi perempuan pribumi khususnya di Jawa agar bisa lebih maju. Kartini menuliskan penderitaan perempuan di jawa seperti harus dipingit, tidak bebas dalam menuntuk ilmu atau belajar, serta adanya adat yang mengekang kebebasan perempuan.
Cita-cita luhur R.A Kartini adalah ia ingin melihat perempuan pribumi dapat menuntut ilmu dan belajar seperti sekarang ini. Gagasan-gagasan baru mengenai emansipasi atau persamaan hak wanita pribumi olah Kartini, dianggap sebagai hal baru yang dapat merubah pandangan masyarakat. Selain itu, tulisan-tulisan Kartini juga berisi tentang yaitu makna Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan, peri kemanusiaan dan juga Nasionalisme. Kartini juga menyinggung tentang agama, misalnya ia mempertanyakan mengapa laki-laki dapat berpoligami, dan mengapa mengapa kitab suci itu harus dibaca dan dihafal tanpa perlu kewajiban untuk memahaminya.
Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu - (R.A Kartini)."
Teman wanita Belanda nya Rosa Abendanon, dan Estelle
Advertisement
"Stella" Zeehandelaar juga mendukung pemikiran-pemikiran yang diungkapkan oleh R.A Kartini. Sejarah mengatakan bahwa Kartini diizinkan oleh ayahnya untuk menjadi seorang guru sesuai dengan cita-cita namun ia dilarang untuk melanjutkan studinya untuk belajar di Batavia ataupun ke Negeri Belanda.
Hingga pada akhirnya, ia tidak dapat melanjutanya cita-citanya baik belajar menjadi guru di Batavia atau pun kuliah di negeri Belanda meskipun ketika itu ia menerima beasiswa untuk belajar kesana sebab pahun 1903 pada saat R.A Kartini berusia sekitar 24 tahun, ia dinikahkan dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang merupakan seorang bangsawan juga sebagai bupati Rembang yang telah memiliki istri tiga. Meskipun begitu, suami R.A Kartini memahami apa yang menjadi keinginan R.A KArtini sehingga ia kemudian diberi kebebasan untuk mendirikan sekolah wanita pertama yang berdiri disebalah kantor pemerintahan kabupaten Rembang yang kemudian dikenal sebagai Gedung Pramuka.
Pernikahan R.A Kartini Hingga Wafatnya
Dari pernikahannya dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, R.A Kartini kemudian melahirkan anak bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13 November 1904, Namun miris, beberapa hari kemudian setelah melahirkan anaknya yang pertama, R.A Kartini kemudian wafat pada tanggal 17 September 1904 diusianya yang masih sangat muda yaitu 24 tahun. Beliau kemudian dikebumikan di Desa Bulu, Kabupaten Rembang.
Berkat perjuangannya kemudian pada tahun 1912, berdirilah Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang kemudian meluas ke Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon serta daerah lainnya. Sekolah tersebut kemudian diberi nama "Sekolah Kartini" untuk menghormati jasa-jasanya. Yayasan Kartini ini keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis di era kolonial Belanda.
Terbitnya Buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'
Buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'Sepeninggal R.A Kartini, kemudian seorang pria belanda bernama J.H. Abendanon mulai mengumpulkan surat-surat yang pernah ditulis oleh R.A Kartini ketika ia aktif melakukan korespondensi dengan teman-temannya yang berada di Eropa ketika itu. Dari situ kemudian disusunlah buku yang awalnya berjudul 'Door Duisternis tot Licht' yang kemudian diterjemahkan dengan judul Dari Kegelapan Menuju Cahaya yang terbit pada tahun 1911. Buku tersebut dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan kelima terdapat surat-surat yang ditulis oleh Kartini. Pemikiran-meikiran yang diungkapkan oleh Kartini kemudian banyak menarik perhatian masyarakat ketika itu terutama kaum Belanda sebab yang menulis surat-surat tersebut adalah wanita pribumi. Pemikirannya banyak mengubah pola pikir masyarakat belanda terhadap wanita pribumi ketika itu. Tulisan-tulisannya juga menjadi inspirasi bagi para tokoh-tokoh Indonesia kala itu seperti W.R Soepratman yang kemudian menbuat lagu yang berjudul 'Ibu Kita Kartini'.
Presiden Soekarno sendiri kala itu mengeluarkan instruksi berupa Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, pada tanggal 2 Mei 1964, yang berisi penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Soekarno juga menetapkan hari lahir Kartini, yakni pada tanggal 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini sampai sekarang ini.
Munculnya Perdebatan Surat-Surat Yang Ditulis Oleh Kartini.
Banyak perdebatan serta kontrovesi mengenai surat-surat yang ditulis oleh Kartini, sebab hingga saat ini sebagian besar naskah asli surat Kartini tak diketahui keberadaannya. jejak keturunan J.H. Abendanon pun sulit untuk dilacak oleh Pemerintah Belanda. Banyak kalangan yang meragukan kebenaran dari surat-surat Kartini. Ada yang menduga bahwa J.H. Abendanon, melakukan rekayasa surat-surat Kartini. Kecurigaan ini didasarkan pada buku Kartini yang terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda ketika itu, dimana J.H Abendanon sendiri termasuk yang memiliki kepentingan dan mendukung pelaksanaan politik etis.
Selain itu penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga banyak diperdebatkan. Pihak yang tidak begitu menyetujui, mengusulkan agar tidak hanya merayakan Hari Kartini saja, namun merayakannya bersama dengan hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember. Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih, sebab masih ada pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat perjuangannya dengan Kartini seperti Dewi Sartika, Cut Nyak Dhien, Martha Christina Tiahahu, dan lain-lain. Menurut sebagian kalangan, wilayah perjuangan Kartini itu hanya di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah mengangkat senjata melawan penjajah kolonial.
Buku-Buku R.A Kartini
*Habis Gelap Terbitlah Terang
*Surat-surat Kartini,
*Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya
*Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904Panggil Aku Kartini SajaKartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminyaAku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903
Selasa, 17 November 2015
Surat Kecil Untuk Tuhan
Resensi Novel SKUT (Surat Kecil
Untuk Tuhan)
1. IDENTITAS BUKU
Judul Buku /Novel : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penterjemah : –
Penerbit : Inandra Published
Tahun Terbit : 2008
Cetakan : Jakarta,September 2011
Edisi : Ke – 8
Tebal Buku : vii+232
Harga Buku : Rp.38.800,-
Pengarang : Agnes Danovar
Penterjemah : –
Penerbit : Inandra Published
Tahun Terbit : 2008
Cetakan : Jakarta,September 2011
Edisi : Ke – 8
Tebal Buku : vii+232
Harga Buku : Rp.38.800,-
Pengarang : Agnes Danovar
2. KEPENGARANGAN
Latar Belakang Pengarang
Agnes
davonar adalah sebuah fenomenal di dunia sastra Indonesia. Ia memulai
kariernya sebagai penulis amatir di sebuah blog. Kemudian dengan cepat
berkembang menjadi penulis yang mau belajar hingga melahirkan lima
novel online dan 42 cerita pendek yang begitu melekat bagi semua pembaca situs
pribadinya. Tak heran bila sebuah kutipan dari sebuah portal
informasi detik.com mengatakan “bahwa
tidak sulit untuk mencari karya dari seorang Agnes davonar ”. Keunikan sendiri
terdapat dalam nama Agnes davonar. Agnes berasal dari namanya sedangkan Davonar
diambil nama dari adiknya. Jadi mereka adalah dua saudara yang bersatu dalam
sebuah karya.
Agnes
lahir di Jakarta 8 oktober, sedangkan Davonar lahir di Jakarta,
7 Agustus . mereka adalah Dua saudara yang besar dalama lingkungan seni.
Ayahnya adalah seorang penulis kaligrafi Cina sedangkan ibunya adalah seorang ibu
rumah tangga yang tangguh. Mereka berdua membentuk sebuah blog dengan situs
Http://lieagneshendra.blogs.friendster.com
Agnes
berkerja sebagai karyawan swasta dan Davonar berkuliah di Universitas sastra
Jepang Bina Nusantara. Keduanya memiliki hobby yang sama yakni menyukai
olahraga. Tapi kelihaian menulis telah mengantarkan keduanya sebagai penulis
muda berbakat dalam jajaran sastra Indonesia. Agnes Davonar menyebutnya
sebagai novelis dan cerpenis online. Karena ketulusan dan kedisplinan dalam
berkarya sebuah situs peringkat Blog Topseratus.com
menempatkan
Blognya sebagai peringkat pertama dari 100 blog terbaik di Indonesia.
Sangat mencengangkan, sebuah Blog sastra mengalahkan Blog dan situs internet
yang pada umumnya lebih mengfokuskan pada musik ataupun tips tips mencari uang
marketing lewat internet. Karyanya juga tak kalah mencengangkan hingga menjadi
fenomenal. Kisah Gaby dalam Lirik lagu terakhir, diadaptasi dari sebuah lagu
jauh yang dibawakan oleh penciptanya band caramel dianggap sebagai kisah nyata
dan menjadi Kontroversial karena berhasil menarik opini masyarakat jika kisah
kematian dalam tokoh itu adalah kisah nyata. Tidak pernah dalam sejarah
Sastra Indonesia dimulai dari Anak anak sekolah, pengamen , ibu ibu
rumah tangga hingga tukang bangunan tau tentang kisah Gaby karyanya.
Di
paruh kedua bukunya berjudul kisah surat kecil untuk Tuhan adalah
sebuah kisah nyata yang penuh ispiratif, diangkat dari sebuah perjalanan
panjang gadis cilik bernama Gitta sesa wanda cantika. Kisah ini mengajarkan
tentang kehidupan diujung pengharapan dimana Gitta yang divonis kanker ganas
berjuang untuk hidup. Walau pada akhirnya ia menyerah namun ia tidak kalah karena
penyakit itu , ia pun menuliskan surat terakhirnya kepada Tuhan yang
ia beri judul surat kecil untuk Tuhan.
3 SINOPSIS
SURAT KECIL UNTUK TUHAN
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan didunia ini
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan didunia ini
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Tuhan . . .
Bolehkan aku menulis surat kecil untuk-Mu
Bolehkan aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan . . .
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Tuhan . . .
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bias memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bias memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan . . .
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan . . .
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali . . .
Ke dunia yang Kau berikan padaku
Ke dunia yang Kau berikan padaku
Itulah
untaian kata yang tertera dalam surat kecilnya kepada Tuhan. Agnes Davonar,
yang lebih dikenal sebagai cerpenis online mendapat kesempatan untuk menuangkan
kisah nyata gadis kecil ini dalam sebentuk karya sastra.
Novel
ini menceritakan tentang perjuangan gadis remaja dalam melawan kanker ganas,
Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak). Dialah Gita Sessa Wanda Cantika, kita
mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998. gadis kecil inilah tokoh utama
dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan yang divonis menderita kanker ganas dan
diprediksi hidupnya hanya tinggal 5 hari lagi. Kanker jaringan lunak itu
menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk menjadi seperti monster.
Walau dalam keadaan sulit, Keke terus berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah
layaknya gadis normal lainnya.
Orang
tuanya berat mengambil keputusan, bagaimanapun juga sebagai orang tuanya,
mereka tidak tega melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena operasi.
Maka, ayah berserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke, panggilan gadis
remaja aktif dengan sejuta prestasi model dan tarik suara.
Namun
akhirnya Keke tau bahwa ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah
pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan senyum
kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker diwajahnya ia
masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah. Tuhan menunjukkan
kebesaran hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker
itu sesaat
Sang
Ayah, Joddy Tri Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang agar sang putri
kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis kematiannya. Perjuangan sang ayah
dalam menyelamatkan putrinya tersebut begitu mengharukan. Ayahnya berusaha
untuk mencari pengobatan alternatif dan berkeliling ke seluruh Indonesia, tapi
hasilnya nihil. Mau tak mau ayahnya kembali ke ilmu medis dan menurut dokter,
ada satu cara lain yang bisa membunuh kanker itu, kemoterapi.
Perjuangan
Keke melawan kanker membuahkan hasil. Dengan segala upaya orang tuanya, Gita
mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6 bulan melalui
kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti tubuhnya. Sekali
Kemotrapi, mampu merontokkan semua rambut yang ada di tubuhnya, dan tubuh kecil
Gita harus menjalaninya hingga 25 kali untuk bisa sembuh.
Kebesaran
Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai
lebih lama. Kasus kanker ganas yang diidap oleh Gita menjadi kasus pertama yang
terjadi di Indonesia dan menjadi sebuah perdebatan di kalangan kedokteran
karena kanker tersebut biasa hanya terjadi pada orang tua. Keberhasilan Dokter
Indonesia menyembuhkan kasus kanker tersebut menjadi prestasi yang membanggakan
sekaligus membuat semua Dokter di Dunia bertanya-tanya.
Namun
kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke sadar nafasnya
di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur
mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari
bertahan hingga 3 tahun lamanya.
Kanker
itu datang lagi, namun kali ini dengan lokasi berbeda, di pelipis mata sebelah
kanan. Kali ini, ayahnya mencoba cara yang pertama, berharap bisa membunuh
kanker nakal itu. Kemoterapi pun dilakukan lagi, seluruh rambut Keke rontok tak
bersisa. Tapi sepertinya kanker itu mulai kebal dengan bahan kimia. kanker itu
tetap duduk manis di pelipis kanan Keke.
Akhirnya
ayahnya mencoba pengobatan ke Singapura, disana dokterpun menyarankan untuk
operasi. karena desperdo, mereka pun kembali ke Indonesia dengan kondisi Keke yang
semakin parah, Kenker itu mulai menyebar ke seluruh tubuh, ke paru-paru,
Jantung dan organ-organ lain. satu hal yang membuat aku terharu, dengan kondisi
yang begitu parah, semangat belajar Keke sangat tinggi, dia tetap keukeuh untuk
sekolah. bahkan disaat tangan dan kakinya sudah tak mampu lagi digerakkan.
Waktupun
berlalu dan kondisi Keke tak juga membaik hingga akhirnya dia harus rawat inap
lagi di RSCM dan mengalami koma selama tiga hari. Dalam massa opname itu ada
berita yang begitu membanggakan baik untuk Keke dan keluarganya bahwa Allah
memang memberikan cobaan sesuai kemampuan hambaNya. Keke membuktikan semua
itu.”Keke menjadi juara tiga di kelasnya dalam ujian akhir sekolah.”
Lalu,
dokter menyerah terhadap kankernya, di nafasnya terakhir ia menuliskan sebuah
surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja
Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi padanya,
terjadi pada siapapun.
Nafasnya telah berakhir
25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri
terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi.
4. KELEBIHAN,KEKURANGAN
DAN KELEMAHAN
- Kelebihan buku :
A. Kelebihan dari novel
ini adalah dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah yang diceritakan didalam
novel ini.
B. Kelebihan lainnya
adalah ini adalah kisah yang diangkat dari
kehidupan nyata dan sangat menyentuh.
C. Novel ini juga
melampirkan beberapa foto perjuangan Keke dalam melawan kanker ganas
hingga foto sahabat-sahabat Keke di pemakaman saat Keke menghadap Sang
Pencipta.
D.Mengajarkan kita agar
ikhlas dan tabah menerima cobaan dari Allah dan yakin setiap cobaan pasti ada
jalan keluarnya
- Kekurangan buku :
Novel
ini hampir tidak mempunyai kekurangan, Namun setiap karya manusia pasti
memiliki kekurangan. Kekurangan dari novel ini adalah masih ada penulisan yang
salah dan juga ada penulisan yang kurang menarik dan sulit dimengerti.
- Kelemahan
Kelemahan
yang dimiliki novel ini, di antaranya kata-kata penulis yang kadang membuat
pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.
5. KRITIK DAN SARAN
Kisah
yang mengajarkan kita tentang arti kehidupan yang sebenarnya. 2 pribadi yang
amat sangat berbeda. Salut banget sama ceritanya, tapi sayang penulisannya
masih ada yang kurang menarik. Pokoknya yang belum baca novel ini harus baca
karena sangat bagus dan mengharukan. Mungkin itu saja yang dapat saya katakana.
Jangan lupa baca novelnya.
6.
DAFTAR PUSTAKA
Kamis, 12 November 2015
Tugas Bahasa Indonesia #2
MAKALAH
BAHASA INDONESIA 2#
PENALARAN
INDUKTIF
Oleh
:
Nama : Revika Rusviana Arafi
NPM :
27213465
Kelas : 3EB22
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS/JURUSAN
AKUNTANSI
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan
hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Selawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam makalah “Penalaran Induktif” penulis bermaksud menjelaskan secara detail
akan Penalaran Induktif. Adapun tujuan selanjutnya adalah untuk memenuhi salah
satu syarat tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 2#.
Akhir kata tak ada gading yang tak retak, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Bekasi, 12 November
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
…………………………………………………….……………. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….….………….. ii
BAB I ……………………………………………………………………….………….. 1
PENDAHULUAN …………………………………………………………….…...…… 1
A.
Latar Belakang……………………………………………………….…….……… 1
B.
Rumusan Masalah…………………………………………………….…….……. 1
C.
Tujuan Penulis………………………………………………………….….……… 1
D. Metode
Pengumpulan Data……………………………………………….……….. 2
E. Sistematika………………………………………………………………….….…… 2
BAB II ………………………………………………………………………...…….….. 3
PEMBAHASAN …………………………………………………………...……….…… 3
A.
Pengertian Penaaran…………………………………………………….….… ……... 3
B.
Pengertian Indutif……………………………………………………….………… 3
a.
Generalisasi…………………………………………………………....…………. 3
b.
Analogi………………………………………………………………….………… 4
c.
Hubungan Kausal………………………………………………………………… 5
BAB III ………………………………………………………………...…….…..……… 7
PENUTUP ……………………………………………………………..……………….. 7
Kesimpulan………………………………………………………..….………………… 7
DATAR PUSTAKA ………………………………………………………………..….. 8
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pencarian
pengetahuan yang benar harus berlangsung menurut prosedur atau kaedah hukum,
yaitu berdasarkan logika. Sedangkan aplikasi dari logika dapat disebut dengan
penalaran dan pengetahuan yang benar dapat disebut dengan pengetahuan ilmiah.
Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran, yaitu
Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif. Penalaran deduktif merupakan
prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah
diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan
baru yang bersifat lebih khusus.
Metode
ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen
dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih
dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya
dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif
tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus
sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau
pengetahuan baru yang bersifat umum.
Dalam
hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Dengan
demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua penalaran tersebut dapat
digunakan secara bersama-sama dan saling mengisi, dan dilaksanakan dalam suatu
wujud penelitian ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan taat pada
hukum-hukum logika
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan Penalaran
Induktif ?
2.
Apakah yang dimaksud dengan Pealaran ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui definisi Penalaran Induktif.
2.
Memahami arti Penalaran Induktif.
3.
Mampu menjelaskan Penalaran Induktif.
D. Metode Pengumpulan
Data
Metode
yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini, sangat sederhana. Penulis
mengumpulkan informasi dari beberapa buku, media internet dalam mengumpilkan
data.
E. Sistematika
Makalah
ini membahas apa yang dimaksud dengan penalaaran Induktif.
BAB
2
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PENALARAN
Penalaran adalah proses
berpikir yang bertolak dari pengamatanindera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentukproposisi – proposisi yang
sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,
orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif
dan induktif.
B.
PENALARAN INDUKTIF
Penalaran induktif
adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut
Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu
memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum
teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat
sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu
penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh : Sejak suaminya
meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit. Setiap bulan ia
pergi ke dokter memeriksakan sakitnya. Harta peninggalan suaminya semakin menipis
untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan, serta untuk biya hidup sehari-hari
bersama tiga orang anaknya yang masih sekolah. Anaknya yang tertua dan adiknya
masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta, sedangkan yang nomor tiga masih
duduk di bangku SMA. Sungguh (kata kunci) berat beban hidupnya. (Ide
pokok)
Beberapa bentuk
penalaran induktif adalah sebagai berikut.
1.
Generalisasi
Generalisasi ialah
proses penalaranyang megandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat
tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Dari beberapa gejala
dan data, kita ragu-ragu mengatakan bahwa “Lulusan sekolah A pintar-pintar.”
Hal ini dapat kita simpulkan setelah beberapa data sebagai pernyataan
memberikan gambaran seperti itu.
Contoh:
Jika dipanaskan, besi
memuai.
Jika dipanaskan,
tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas
memuai.
Jadi, jika dipanaskan,
logam memuai.
benar atau tidak
benarnya dari generalisasi itu dapat dilihat dari hal-hal berikut.
1)
Data itu harus memadai jumlahnya. Semakin banyak data yang dipaparkan, semakin
benar simpulan yang diperoleh.
2)
Data itu harus mewakili keseluruhan. Dari data yang sama itu akan dihasilkan
simpulan yang benar.
3)
Pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus
tidak dapat dijadikan data.
a.
Macam – macam generalisasi
·
1) Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi
dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi
macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi
tetap saja yang belum diselidiki.
·
2) Generalisasi tidak sempurana
Adalah generalisasi
berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkakn kesimpulan yang berlaku bagi
fenomena sejenis yang belum diselidiki.
2.
Analogi
Analogi adalah cara
penarikan penalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang
sama.
Contoh:
Nina adalah lulusan
akademi A.
Nina dapat menjalankan
tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan
akademi A.
Oleh sebab itu, Ali
dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Tujuan penalaran secara
analogi adalah sebagai berikut.
1)
Analogi dilakukan untuk meramalkan sesuatu.
2)
Analogi diakukan untuk menyingkapkan kekeliruan.
3)
Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.
3.
Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah
penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Misalnya, tombol
ditekan, akibatnya bel berbunyi. Dalam kehidupan kita sehari-hari, hubungan
kausal ini sering kita temukan. Hujan turun dan jalan-jalan becek. Ia kena
penyakit kanker darah dan meninggal dunia. Dalam kaitannya dengan hubungan
kausal ini, tiga hubungan antarmasalah, yaitu sebagai berikut.
a.
Sebab-Akibat
Sebab-akibat ini
berpola A menyebabkan B. Disamping itu, hubungan ini dapat pula berpola A
menyebabkan B, C, D, dan seterusnya. Jadi, efek dari satu peristiwa yang
dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu.
Dalam kaitannya dengan
hubungan kausal ini, diperlukan kemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan
simpulan penalaran. Hal ini akan terlihat pada suatu penyebab yang tidak jelas
terhadap sebuah akibat yang nyata. Kalau kita melihat sebiji buah mangga
terjatuh dari batangnya, kita akan memperkirakan beberapa kemungkinan
penyebabnya. Mungkin mangga itu ditimpa hujan, mungkin dihempas angin, dan
mungkin pula dilempari anak-anak. Pastilah sakah satu kemungkinana itu yang
menjadi penyebabnya.
b.
Akibat-Sebab
Akibat-Sebab ini dapat
kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi kedokter. Ke dokter merupakan
akibat dan sakit merupakan sebab, jadi mirip dengan entimen. Akan tetapi, dalam
penalaran jenis akibat-sebab ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
c.
Akibat-Akibat
Akibat-akibat adalah
suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung
disimpulkan pada suatu “akibat” yang lain. Contohnya adalah sebagai berikut.
Ketika pulang dari
pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek. Ibu langsung menyimpulkan
bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah.
BAB
3
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari
berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penalaran dalam prosesnya
ada 2 macam yaitu penalaran Deduktif dan penalaran Induktif.
Penalaran
Deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih
dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Penalaran
Induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari
hal-hal khusus ke umum.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E Zaenal
dan Tasai, S Amran. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Akademika Pressindo.
Tukan, P. 2006. Mahir
Berbahasa Indonesia. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)