Senin, 30 Desember 2013
Selasa, 03 Desember 2013
Bab 14 Bisnis Internasional
1. Hakikat Bisnis Internasional
Dalam
perdagangan internasional, transaksi yang dilakukan antar Negara dengan cara
tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor
dan impor maka timbul neraca perdagangan antar negara (balance of tread). Suatu
Negara dapat memiliki surplus neraca perdagangan atau devisit neraca
perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana
Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan
nilai impor yang dilakukan dari negara partner dagangnya. Dengan neraca
perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan
maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas
keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas
masuk dan keluar antar negara disebut neraca pembayaran (balance of paymnets).
Jika neraca pembayaran mengalami surplus, dikatakan bahwa negara mengalami
pertambahan devisa. Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya
maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya
dengan negara lain. Jadi, negara tersebut mengalami devisit neraca pembayaran
dan menghadapi pengurangan devisa Negara.
Pemasaran
internasional sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International
Busines), merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu
transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di
luar negeri. Transaksi bisnis internasional pada umumnya merupakan upaya untuk
memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha
tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena
tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan
kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan
ekspor impor. Produk yang dipasarkan tidak saja berupa barang tetapi dapat pula
berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan
berbagai cara antara lain :
a. Licencing
b. Franchising
c. Management Contracting
d. Marketing in home Country by host Country
e. Joint Venturing
f. Multinational Coporation
Semua
bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi
pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home
Country harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh
pembayaran free tersebut.
Pengertian
perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dianggap sama
saja, tetapi berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana
perdagangan internasional dilakukan oleh Negarasedangkan pemasaran
internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
Pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih
progresif dari pada perdagangan internasional.
2. Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
Beberapa
asalan untuk melakukan bisnis yaitu:
Spesialisasi
antar bangsa-bangsa
Dalam
hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya maka
suatu negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu
komoditi yang strategis yaitu :
§ Memanfaatkan secara maksimal kekuatan
yang paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan
paling murah.
§ Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk
memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi
bagi negerinya.
§ Strategi tersebut berkaitan erat dengan
adanya dua buah konsep keunggulan yang dimiliki oleh suatu negara dibanding
negara lain dalam bidang tertentu, yaitu:
§ Keunggulan Absolut
§ Suatu negara dapat dikatakan memiliki
keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan
perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini dapat dicapai jika tidak ada
negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi
satu-satunya negara penghasil.
§ Keunggulan Komperatif
§ Konsep Keunggulan komparatif merupakan
konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis Internasional,
dimana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan
produk tersebut dibandingkan dengan negara lain
3. Tahap Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan
yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri
secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko
sampai dengan tahap yang mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun
tahap tersebut sebagai berikut :
a.
Ekspor
Insidentil
Dalam
tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di
negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus
mengirimkannya ke negeri asing itu.
b.
Ekspor
Aktif
Tahap
terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan
bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan
semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut pada umumnya
berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut.
Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan
manajemen atas transaksi itu. Tahap ini sering pula disebut sebagai tahap
“ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau
“Purchasing”.
c.
Penjualan Lisensi
Dalam
tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada
negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya
saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas
terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta
peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan
negara penerima harus membayar free atas lisensi itu kepada perusahaan asing
tersebut.
d.
Franchising
Perusahaan
di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan
tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi,
resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu
bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering
dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise, perusahaan
yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut
sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha
tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan
sebagainya.
4. Hambatan Memasuki Bisnis Internasional
Jika
melaksanakan bisnis internasional, pasti banyak memiliki hambatan ketimbang di
pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang
sering kali menghambat terlaksannya bisnis internasional. Disamping itu
kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri.
Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional
yaitu :
a.
Batasan
perdagangan dan tarif bea masuk
b.
Perbedaan
bahasa, sosial budaya / cultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali
menjadi hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan
karena bahasa merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun
bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sulit untuk dapat
berlangsung dengan lancar. Hambatan bahasa saat ini semakin berkurang karena
adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris.
Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan
suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis Internasional.
Misalnya pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus
hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di
negara lain dapat bermakna yang bertentangan.
c.
Hambatan
politik, hukum, dan perundang-undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara
satu negara dengan negara yang lain akan mengakibatkan terbatasnya hubungan
bisnis dari kedua negara tersebut. Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang
yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis
internasional.
d.
Hambatan
operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis
internasional yang lain adalah masalah operasional yaitu transportasi atau
pengangkutan barang yang diperdagangkan ke negara yang lain. Transportasi ini
seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki
jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini dapat mengakibatkan biaya
pengangkutan atau ekspedisi menjadi sangat mahal yang dikarenakan pengangkutnya
hanya melayani satu negara itu saja.
5. Perusahaan Multinasional
Perusahaan
multinasional adalah perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional
atau melakukan operasinya di beberapa Negara. Perusahaan macam ini sering
disebut Multinasional Corporations (MNC). Setiap Negara akan terpengaruh oleh
tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini terjadi karena dengan cara
yang sangat cepat kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap
Negara di dunia ini seiring dengan kemajuan teknologi dan komunikasi.
Timbul kecenderungan bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara Negara. Kesamaan ini yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara Internasional. Selanjutnya, perusahaan mencoba untuk mencari tempat untuk memproduksi barang dan memasarkannya ke dunia, sehingga akan lebih ekonomis dan kompetitif.
Timbul kecenderungan bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara Negara. Kesamaan ini yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara Internasional. Selanjutnya, perusahaan mencoba untuk mencari tempat untuk memproduksi barang dan memasarkannya ke dunia, sehingga akan lebih ekonomis dan kompetitif.
Senin, 02 Desember 2013
Bab 13 Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
ü Pengertian Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Tanggung jawab Sosial suatu bisnis
adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan
adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku
kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR
berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu
organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus
mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek
ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga harus
menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik
untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian
tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan
pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak
negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya.
Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Untuk menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis.
Berikut adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Untuk menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis.
Berikut adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
1.
Dorongan dari pihak luar,
dari lingkungan masyarakat. Kendala yang akan sering dihadapi adalah adanya
biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan.
2.
Dorongan dari dalam bisnis
itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, dan karya
yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.
ü Bentuk-bentuk
tanggung jawab sosial suatu bisnis.
Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat.
Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat.
ü
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang
dapat kita temui di Indonesia adalah :
* Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
* Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
* Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.
* Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
* Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan
http://keyturns.wordpress.com/2012/12/03/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis-perusaha
* Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
* Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
* Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.
* Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
* Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan
http://keyturns.wordpress.com/2012/12/03/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis-perusaha
Bab 12 Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
Teknik
analisis meramalkan kas perusahaan adalah tehnik untuk mengetahui keadaan sehat
atau tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang.
1. Keuangan perusahaan
§ Pengertian
Perusahaan Keuangan
merupakan lembaga yang
melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari yang surplus/ berlebih kepada
mereka yang kekurangan dana. Adapun jenis-jenis perusahaan keuangan adalah
sebagai berikut:
o
Bank Komersial (Commercial Banks) : lembaga simpanan yang memiliki
asset utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan (deposits).
o
Thrifts : lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman,
savings banks dan credit unions.
o
Perusahaan asuransi :
lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan (policy holders)
dari even/kejadian yang buruk.
§ Teknik
Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
o
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam
mengumpulkan data dilakukan melalui dokumentasi, yakni mempelajari serta
menyalin catatan atau dokumen yang berhubungan dengan data yang diperlukan
berupa laporan keuangan perusahaan yang meliputi gambaran umum perusahaan,
jenis produk dan jumlah produksi, neraca dan laporan rugi laba, yang bersumber
dari Perusahaan meubel Lindah Pasuruan, selanjutnya sumber data tersebut
dipelajari, diklasifikasikan kemudian dianalisis.
o
Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data
yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah yaitu meliputi:
§ Estimasi
adalah sebuah proses
pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase
definisi , yaitu ketika anda menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu
dilakukan karena anda membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis
direncanakan ulang , anda harus memeriksa estimasi dan merubah rencana
pendahuluan proyek menjadi rencana akhir proyek. Ada 3 teknik yang digunakan
untuk melakukan estimasi, yaitu :
a.
Keputusan professional
b.
Sejarah
c.
Rumus – rumus
§ Peramalan
Penjualan
Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi.
Analisis regresi merupakan metode yang lebih umum digunakan untuk meramalkan
kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah terkena perangkap
potensial dan metode prosentase penjualan. Pada analisis regresi ini, persamaan
yang digunakan untuk menganalisa data adalah :
Y = a + bX
Keterangan :
Y = adalah
variabel dependen
a = adalah
intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah
kemiringan (slope) kurva linier
X = adalah
variabel independen.
Persamaan
di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X
diketahui.
-
Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y
(a adalah nilai Y, bila X=0).
-
Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya
perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai
a dan b konstan sepanjang kurva linier.
1)
Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Adapun
persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan:
Gt =
Tingkat Pertumbuhan Penjualan
SRt=
Penjualan pada tahun tSRt-1= Penjualan pada tahun t-1
Penentuan
besarnya AFN (Additional Fund Needed)
Peramalan Neraca
Peramalan Laporan Laba Rugi
2.
Estimasi penjualan
peramalan penjualan, yaitu
merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan
perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi
tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan
usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka
pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
3.
Estimasi produksi
Anggaran produksi adalah
anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan.
4.
Estimasi Pembelian Bahan Langsung
adalah pembelian barang
secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. Estimatis ini
sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli, karena penjual bisa
memprodukan barang daganganya dengan sistem online, dan juga dapat lebih menguntungkan
dan menghematkan si pembeli, sehingga pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang
lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depan
komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya, lalu mentransferkan
jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun
pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
5.
Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
pemakaian bahan langsung
adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan
bahan penunjang produksi.
6.
Upah Langsung
Upah yang diberikan secara
langsung kepada pekerja.
7.
Estimasi Bahan Fabrikase
Merupakan estimasi yang
menjelaskan tentang beban pabrikase.
8.
Estimasi harga pokok penjualan
Ringkasan dari anggaran
produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir. Data yang diperlukan :
- Data yang telah dihitung
dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan
anggaran tenaga langsung
- Keakuratan datanya
dipengaruhi data dalam anggaran yang lain.
9.
Estimasi Beban Penjualan
adalah beban si penjual
karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh
pihak-pihak tertentu.
10.
Estimasi Beban Administrasi
Beban administrasi
perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian
Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara. Penyebab
utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah :
·
Tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju
perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta
pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi)
·
Perubahan undang-undang
banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara
·
Penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan
atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.
11.
Estimasi laba rugi
Rekening-rekening laporan
laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi
laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu
meliputi:
1)
Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan
yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
2)
Rugi merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari
transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.
12.
Estimasi Kas
Setiap perusahaan dalam
menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas (cash inflows) dan
arus keluar (cash outflows). Apabila arus kas yang masuk lebih besar dari arus
kas yang keluar, maka hal ini akan menunjukkan positive cash flows, dan sebaliknya
apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada arus kas keluar maka arus kas
yang tejadi akan negative cash flows.
Definisi arus kas menurut
PSAK No. 2 adalah : “Arus masuk dan keluar kas atau setara kas”. (1995:2.3).
Para Praktisi dibidang akuntansi sebenarnya telah lama menggunakan variasi dari
laporan arus kas. Adapun nama-nama yang dimaksud adalah laporan sumber dan
laporan perubahan posisi keuangan.
Laporan arus kas yang
tercakup dalam laporan tahunan, memberikan informasi mengenai arus kas masuk
dan keluar kas dan setara kas. Lebih lanjut, menganalisa semua perubahan yang
mempengaruhi kas dan setara kas dalam kategori operasi, investasi dan pendanaan
dari suatu perusahaan selama suatu periode dalam format yang merekonsiliasi
saldo awal dan saldo akhir kas dan setara kas.
*
Kegunaan laporan Kas
Tujuan dari laporan arus
kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dan
setara kas yang berasal dari aktifitas operasi, investasi dan pendanaan dari
suatu entitas selama suatu periode.
Kegunaannya :
1)
Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih
masa depan
2)
Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya,
kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.
3)
Menilai alasan perbedaan
antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang berkaitan.
4)
Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas
maupun non kas
* Penyajian Laporan Kas
Karakteristik transaksi dan kejadian lain dari setiap jenis
aktifitas-aktifitas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.
Aktifitas Operasi
b.
Aktifitas Investasi
c.
Aktifitas Pendanaan
Perusahaan
diwajibkan untuk melaporkan arus kas dari aktifitas operasi dengan menggunakan
salah satu metode dibawah ini :
1.
Metode Langsung
mengungkapkan kelompok
utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto. Dalam metode ini
setiap perkiraan yang berbasis akrual pada laporan laba rugi diubah menjadi
perkiraan pendapatan dan pengeluaran kas sehingga menggambarkan penerimaan dan
pembayaran aktual dari kas. Jadi, metode langsung memfokuskan pada arus kas
daripada laba bersih akrual, oleh karena itu dianggap lebih informatif dan
terperinci.
2.
Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau
rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,
penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dari
masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan
dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Metode
ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas dengan laporan
laba rugi dan neraca.
Beberapa
peralatan dasar yang digunakan dalam analisis laporan keuangan dijabarkan lebih
lanjut oleh Harahap (1998:217) sebagai berikut :
1) Analisis Perbandingan
Dalam analisis
perbandingan, informasi yang sama disajikan untuk dua atau lebih tanggal atau
periode yang berbeda sehingga pos-pos yang serupa dapat diperbandingkan.
2) Analisis Persentase
Metode ini merupakan metode
analisis yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk presentasi. Laporan
keuangan presentatif berguna dalam analisis struktur internal laporan keuangan,
karena dalam laporan keuangan presentatif menyatakan proporsional dari setiap
pos laporan keuangan dalam suatu periode tertentu terhadap angka dasar.
3) Metode Index time Series
Dalam metode ini dihitung
indeks dan digunakan untuk mengkonversi angka-angka laporan keuangan. Biasanya
ditetapkan tahun dasar yang diberi indeks 100. Beranjak dari tahun dasar ini
maka dibuat indeks tahun-tahun lainnya sehingga dapat dibaca dengan mudah
perkembangan angka-angka laporan keuangan tersebut pada periode yang lain.
4) Analisis Rasio
adalah perbandingan antara
pos-pos tertentu dalam laporan keuangan dengan pos lain yang memiliki hubungan
yang signifikan. Analisis rasio keuangan berguna untuk menentukan kesehatan
atau kinerja keuangan suatu perusahaan.
5) Evaluasi Kinerja Perusahaan
Laporan arus kas dapat
membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana saldo kas dan setara kas dalam
neraca perusahaan berubah dari awal hingga akhir periode akuntansi dan apa
artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah menunjukkan prestasi positif
atau negatif.
6) Analisis Rasio Arus Kas
Analisis laporan arus kas
menurut Plewa dan Friedlob (1995:228), terdiri atas rasio likuiditas, rasio solvabilitas
dan pengeluaran modal serta rasio pengembalian kas.
Langganan:
Postingan (Atom)